..:Hamzarblog:..

Hidup atau mengada secara sungguh-sungguh berarti berjuang, dengan keringat dan darah, dan bukan hanya sekedar hidup [KIERKEGAARD]”; Bahasa adalah “sangkar ada”. Kenyataan tidak tinggal di luar melainkan bersemayam dalam bahasa “[HEIDEGGER]”; Hidup adalah insting atas pertumbuhan, kekekalan dan pertambahan kuasa. Hidup adalah kehendak untuk penguasaan. Hidup bukan sebagai proses biologis, melainkan sebagai suatu yang mengalir, meretas, dan tidak tunduk pada apapun yang mematikan gerak hidup “[NIETZSCHE]”; Keberadaan diri pada kenyataannya tergantung atas tindakan, pengharapan dan hasrat. Manusia yang tidak mempunyai tiga hal tersebut, hidupnya hampa. Keberadaan kita bergantung pada adanya hasrat-hasrat dan tindakan-tindakan. Ketiadaan dari hal-hal tersebut membuat hidup kita lesu dan hampa “[MUH. IQBAL]

Wednesday, October 31, 2007

Belajar Untuk Kehilangan

Siapa yang menyangka jika dihadapan kita seringkali ditemui sebuah hal yang menyayat hati, Sebuah kehilangan.

Tentunya bukan sebuah kehilangan biasa, namun sebuah kehilangan yang mempengaruhi eksistensi kedirian.

Sebuah kehilangan yang mampu melepaskan ruh dari jasadnya, sebuah kehilangan yang mampu merobek kesadaran sehancur-hancurnya.

Siapa yang akan mengira, jika kehilangan seringkali hadir dalam ketenangan. Sungguh mengejutkan dan menghentak alam ketidaksadaran.

Belajar untuk kehilangan, karena kesetiaan tidak selamanya berarti penyatuan.

Belajar untuk kehilangan, karena tak semua kisah berakhir indah.

Belajar untuk kehilangan, karena persaudaraan dan persahabatan seringkali palsu.

Belajar untuk kehilangan, karena tak semua bisa dipercaya.

Belajar untuk kehilangan, karena kehidupan sarat kepentingan untuk menguasai.

Belajar untuk kehilangan…
Untuk selamanya…

3 Komentar: