..:Hamzarblog:..

Hidup atau mengada secara sungguh-sungguh berarti berjuang, dengan keringat dan darah, dan bukan hanya sekedar hidup [KIERKEGAARD]”; Bahasa adalah “sangkar ada”. Kenyataan tidak tinggal di luar melainkan bersemayam dalam bahasa “[HEIDEGGER]”; Hidup adalah insting atas pertumbuhan, kekekalan dan pertambahan kuasa. Hidup adalah kehendak untuk penguasaan. Hidup bukan sebagai proses biologis, melainkan sebagai suatu yang mengalir, meretas, dan tidak tunduk pada apapun yang mematikan gerak hidup “[NIETZSCHE]”; Keberadaan diri pada kenyataannya tergantung atas tindakan, pengharapan dan hasrat. Manusia yang tidak mempunyai tiga hal tersebut, hidupnya hampa. Keberadaan kita bergantung pada adanya hasrat-hasrat dan tindakan-tindakan. Ketiadaan dari hal-hal tersebut membuat hidup kita lesu dan hampa “[MUH. IQBAL]

Thursday, June 28, 2007

Hanya Saling Lihat

Ada yang jatuh
Merintih...
Ada yang tertawa
Terbahak...
Mereka hanya saling lihat
Berlalu begitu saja

2 Komentar:

Hanya Kagum

Adakah lagi perempuan seperti dia!
Lembut perangainya
dengan pita suaranya yang khas
Tapi aku hanya kagum padanya
Kagum...
Hanya itu

7 Komentar:

Saturday, June 23, 2007

Luka Petualang

Pikiranku kusut, tidak tau harus bagaimana menatanya kembali. Seorang petualang seharusnya selalu siap terjatuh dan terluka, sehingga sepedih apapun luka yang menderanya, petualangannya tak akan ikut cedera. Tapi...apakah aku seorang petualang??? Getirnya hidup menghempasku berkali-kali. Kebaikan dan keterbukaan justru menuai luka hati. Saat ini, hanya bagian dari diriku yang bisa dipercaya, tak ada yang lain.

Kebesaran memang selalu diikuti oleh tanggung jawab yang besar pula. Semakin besar seseorang, maka akan semakin besar pula tanggung jawab yang harus dipikulnya. Dan semakin jauh petualangan hidup seseorang, maka semakin panjang pula luka yang mengukir tubuh dan jiwanya. Hingga pada akhirnya, luka yang ada tak terasa pedih lagi, karena pedihnya luka telah menjadi bagian dari petualangan hidupnya.

Hidup dengan kesederhanaan akan lebih membahagiakan.

0 Komentar:

Sunday, June 17, 2007

Untuk Dirimu

Insting terdalam ada pada hati yang peka, hati yang memperjuangkan dan merindu akan kesucian. Kekuatan diri untuk hidup ada pada harapan yang membuncah, harapan yang senantiasa lahir ketika impian pupus dan pergi. Impian boleh mati, tapi harapan akan senantiasa lahir. Hiduplah dengan memberi dan mencinta, karena cintalah yang membuat harapan akan senantiasa lahir dan lahir. Untuk dirimu…untuk diriku…untuk kita semua…

2 Komentar:

Dialog Atas Angin

Rasanya aku ingin lebih lama lagi di Malino. Disana tenang, kalau pusing bisa diobati dengan berteriak sepuasnya di air terjun. Susah sekali rasanya jadi orang sabar. Puasa dan ibadah yang lain terasa sia-sia, karena amarah dan dendam yang berkepanjangan. Mati memang bukan solusi, tapi mati adalah akhir semuanya.

“Istigfar… Saat ibadah dianggap sia-sia, disitulah letak puncak kelemahan manusia. Jangan biarkan pikiran membunuhmu. Menyimpan dendam hanya membuat jiwa sakit. Sampai kapan jiwa ini dibiarkan sakit!”

Entah sampai kapan!!!... aku merasa lelah.

“Kau sendiri yang bikin hatimu lelah. Berkali-kali saya bilang hidup hanya untuk bahagia. Sumber ketidakbahagiaan adalah pikiran. Jadi terserah! Simpan saja terus dendam itu kalau itu membuatmu bahagia :-/”

Iya…iya…aku ingat. Aku lagi menenangkan diri ini!!!

“Sekarang sudah lupa ya kalau Allah Maha Pengasih, seolah hari ini kau orang yang paling menderita sedunia. Kau masih bernafas, punya keluarga dan teman yang peduli denganmu. INGAT! Kau punya banyak hal yang seharusnya kau syukuri. Tapi kau terlalu sombong, sampai-sampai ibadah kau anggap sis-sia. Jangan sekali-kali berfikir seperti itu lagi. Banyak-banyaklah bersyukur, sering-sering baca surah Ar-Rahman.”

Tiada Tuhan selain Engkau wahai dzat yang Maha Pemurah lagi Maha Mulya, tidak ada Tuhan selain Engkau wahai dzat yang menguasai arasy yang agung, segala puji bagi-Mu Tuhan sekalian alam. Ya Alah, aku memohon keagungan rahmat-Mu, limpahan maghfirah-Mu, keuntungan dari segala kebaikan, keselamatan bagi segala dosa, dan keberuntungan berupa surga. Ya Allah, jangan biarkan ada dosa dalam diri hamba kecuali Engkau ampuni, kesedihan kecuali Engkau hilangkan, kebutuhan di dunia dan akhirat yang didalamnya ada keridha’an dan kebaikan kecuali Engkau mudahkan dengan rahmat-Mu wahai dzat yang Maha Kasih.

“!!!...!!!...!!!...”

Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Lama aku tidak membaca surah ini. Aku menangis…rasanya runtuh semua egoku.

“Renungkan surah itu dan berbahagialah karena Allah Maha Pengasih. Allah tidak pernah bosan mendengar keluh kesah hamba-Nya. Jangan pernah putus asa dengan rahmat-Nya, karena Dia sangat dekat.

!!!...!!!...!!!...

“!!!...!!!...!!!...”

0 Komentar:

Saturday, June 09, 2007

Merekalah Inspirasi Hidup

Semangat seseorang sering mengalami fluktuasi. Kadang semangat, kadang pula malas. Akan lebih parah bila rasa malas itu telah mendominasi. Keseharian menjadi hampa tanpa arti.

Dibutuhkan spirit dan dukungan dari orang-orang terdekat yang kita sayangi. Karena merekalah api yang membakar semangat, merekalah air yang menyejukkan hati, merekalah tanah yang mendamaikan pikiran, merekalah angin yang menentramkan jiwa, dan merekalah cahaya yang memancarkan inspirasi hidup.

1 Komentar:

    • At 8:36 PM, Anonymous Anonymous said…

      emang gitu deh...bukankah semangat darid alam itu saja tak cukup??? makanya, kalo saat ini pemerintah ga care dengan rakyatnya, biarlah sesama rakyat yang saling memperhatikan, sekedar bertanya "apa kabarmu hari ini kawan?"

       
    • Post a Comment

Mata Rembulan

Hatiku memang belum kutetapkan untukmu

Namun pesonamu tlah memasung hatiku

Enggan tuk berpaling

Tatapanmu mata rembulan

Pancaran keagungan Sang Maha Indah

0 Komentar:

Menjadi Petani

Satu hari satu malam aku berada didataran tinggi Bulu Ballea Malino (03 Juni 2007). Ditempat ini aku merasa menemukan kembali dunia yang telah lama hilang. Sebuah dunia yang dipenuhi pepohonan dan sayuran hijau. Jauh dari udara pengap dan suara kota yang bising.

Suara jangkrik dikala hujan dan nyanyian kicauan kutilang dikala cerah membuat jiwa ini terasa damai. Gemericik air mengalir disela-sela bebatuan menambah tentram jiwa yang hampa.

Lambaian daun hutan pinus nan tinggi, mengantar mataku menatap lepas cakrawala yang dihiasi awan tipis, menemani ingatanku terbang kemasa silam, saat aku masih menjadi anak petani.

Menjadi petani itu menyenangkan dan sarat makna. Dalam kesehariannya, petani dapat menyatu dengan tanah, dengan air, dengan udara, dengan cahaya, bahkan dengan api sekalipun. Unsur tanah, air, udara, cahaya, dan api dapat harmonis pada jiwa seorang petani.

Sayang hanya sehari aku menikmati daerah ini. Daerah yang suasananya telah lama kurindu. Suasana yang mengajarkan kearifan, kedamaian, kesejukan, ketenangan.

0 Komentar: