..:Hamzarblog:..

Hidup atau mengada secara sungguh-sungguh berarti berjuang, dengan keringat dan darah, dan bukan hanya sekedar hidup [KIERKEGAARD]”; Bahasa adalah “sangkar ada”. Kenyataan tidak tinggal di luar melainkan bersemayam dalam bahasa “[HEIDEGGER]”; Hidup adalah insting atas pertumbuhan, kekekalan dan pertambahan kuasa. Hidup adalah kehendak untuk penguasaan. Hidup bukan sebagai proses biologis, melainkan sebagai suatu yang mengalir, meretas, dan tidak tunduk pada apapun yang mematikan gerak hidup “[NIETZSCHE]”; Keberadaan diri pada kenyataannya tergantung atas tindakan, pengharapan dan hasrat. Manusia yang tidak mempunyai tiga hal tersebut, hidupnya hampa. Keberadaan kita bergantung pada adanya hasrat-hasrat dan tindakan-tindakan. Ketiadaan dari hal-hal tersebut membuat hidup kita lesu dan hampa “[MUH. IQBAL]

Tuesday, January 15, 2008

Umurku 25 Tahun

Tepat pukul 02.00 wita dini hari, 15 Januari 2008, bunyi sms membangunkan aku dari lelap tidur. terasa berat rasanya aku membuka mata karena memang aku baru tidur pukul 01.15 wita dini hari. Setelah aku buka pesan masuk, ternyata itu sms dari De’ Ika. Dia adalah sepupuku yang tinggal di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Sungguh mulia hatinya, dia membangunkan aku untuk shalat lail dan mengingatkan padaku bahwa umurku sudah 25 tahun sekarang. Selama hidupku, baru kali ini ada orang yang mengucapkan selamat ulang tahun padaku secepat ini. yah…De’ Ika adalah orang yang pertama melakukan hal itu. Setelah membaca sms itu, kepalaku terasa berat, antara mimpi dan sadar, aku kembali terlelap dalam tidur, tanpa shalat lail.

Tepat pukul 06.00 wita, bunyi sms kembali membangunkan aku yang tertidur pulas dan belum shalat subuh. Sebelum mengambil air wudhu untuk shalat pagi (maksudnya : shalat subuh), aku sempatkan membaca sms tersebut. Ternyata Irma, dia mengucapkan selamat ulang tahun padaku dan mendoakan semoga perjalanan panjang ini mengajarkan aku arti hidup yang sebenarnya dan kebahagiaan selalu mengiringiku. Ini adalah ucapan selamat ulang tahun yang kedua, dari seorang sahabat yang saat ini berada jauh di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Untuk De’ Ika, terima kasih sudah mengingatkan padaku bila umurku sudah 25 tahun, dan itu menandakan bahwa aku bukan “anak-anak” lagi. Terima kasih juga telah membangunkan aku untuk shalat lail, walaupun pada akhirnya aku tidak melaksanakannya.

Untuk Irma, terima kasih atas doanya. Itu saja.

3 Komentar: