Hidup Seperti Air
Seharusnya aku bahagia mendengar beberapa sahabatku telah menyelesaikan masa kuliahnya. Namun berita bahagia itu justru mengantarkan aku untuk memikirkan kembali nasip dan masa depanku. Semakin aku memikirkan masa depan, semakin gelisah dan tersiksa aku dibuatnya.
Bukankah sebaiknya aku tidak perlu memikirkan masa depan, dan menjalani hidup ini apa adanya. Tetap ada rekayasa, namun tidak memaksakan idealitas hadir secara utuh dalam realitas. Dengan demikian aku bisa hidup dengan dinamis, seperti air yang mengalir, tetap berbenturan dengan bebatuan dan melewati jurang-jurang yang terjal, namun tidak melukai dan dilukai. Tetap bergerak dan mengalir, hingga akhirnya bermuara juga dilautan lepas.
Going with the flow...