..:Hamzarblog:..

Hidup atau mengada secara sungguh-sungguh berarti berjuang, dengan keringat dan darah, dan bukan hanya sekedar hidup [KIERKEGAARD]”; Bahasa adalah “sangkar ada”. Kenyataan tidak tinggal di luar melainkan bersemayam dalam bahasa “[HEIDEGGER]”; Hidup adalah insting atas pertumbuhan, kekekalan dan pertambahan kuasa. Hidup adalah kehendak untuk penguasaan. Hidup bukan sebagai proses biologis, melainkan sebagai suatu yang mengalir, meretas, dan tidak tunduk pada apapun yang mematikan gerak hidup “[NIETZSCHE]”; Keberadaan diri pada kenyataannya tergantung atas tindakan, pengharapan dan hasrat. Manusia yang tidak mempunyai tiga hal tersebut, hidupnya hampa. Keberadaan kita bergantung pada adanya hasrat-hasrat dan tindakan-tindakan. Ketiadaan dari hal-hal tersebut membuat hidup kita lesu dan hampa “[MUH. IQBAL]

Saturday, June 09, 2007

Menjadi Petani

Satu hari satu malam aku berada didataran tinggi Bulu Ballea Malino (03 Juni 2007). Ditempat ini aku merasa menemukan kembali dunia yang telah lama hilang. Sebuah dunia yang dipenuhi pepohonan dan sayuran hijau. Jauh dari udara pengap dan suara kota yang bising.

Suara jangkrik dikala hujan dan nyanyian kicauan kutilang dikala cerah membuat jiwa ini terasa damai. Gemericik air mengalir disela-sela bebatuan menambah tentram jiwa yang hampa.

Lambaian daun hutan pinus nan tinggi, mengantar mataku menatap lepas cakrawala yang dihiasi awan tipis, menemani ingatanku terbang kemasa silam, saat aku masih menjadi anak petani.

Menjadi petani itu menyenangkan dan sarat makna. Dalam kesehariannya, petani dapat menyatu dengan tanah, dengan air, dengan udara, dengan cahaya, bahkan dengan api sekalipun. Unsur tanah, air, udara, cahaya, dan api dapat harmonis pada jiwa seorang petani.

Sayang hanya sehari aku menikmati daerah ini. Daerah yang suasananya telah lama kurindu. Suasana yang mengajarkan kearifan, kedamaian, kesejukan, ketenangan.

0 Komentar: