Obat dari Sahabat
Sudah empat hari ini aku sakit. Pada hari pertama aku merasakan betapa sepinya hidup ini, tidak ada yang menemaniku apalagi merawatku. Aku pun kembali tersadar betapa berartinya kesehatan dan betapa berartinya kebersamaan. Rasa sakit yang aku alami bukan sekedar demam tinggi disekujur tubuhku, namun rasa sakit yang datang oleh rasa sepi. Rasa sakit yang diakibatkan oleh penyakit tidak ada apa-apanya bila dibandingkan rasa sakit yang diakibatkan oleh rasa sepi.
Pada hari kedua, rasa sepi itu pun mulai sirna. Bukan karena ada yang datang menjengukku, namun karena ada beberapa bungkus obat dan vitamin yang dikirim oleh tiga orang sahabatku. Tak hanya itu, pada hari ketiga seorang sahabat memberiku sekaleng susu. Terimakasihku pada mereka yang telah menyisihkan uangnya untuk membeli obat, vitamin, dan sekaleng susu untukku, betapa bahagianya diriku. Betapa nikmatnya persahabatan dan persaudaran yang tulus.
Aku merasa, bukan obat dan vitamin yang telah menyembuhkanku, bukan pula sekaleng susu yang telah memulihkan kesehatanku. Tapi doa, perhatian dan kasih sayang dari para sahabat lah yang telah membuatku kembali sehat. Bukan pahitnya obat dan bukan pula manisnya susu yang aku rasakan. Yang aku rasakan adalah, dengan hati bagaimana obat, vitamin dan sekaleng susu itu diserahkan padaku!!!
memang sahabat itu sangat berarti buat kita...btw, sekarang aku gak punya sahabat tapi temen banyak...hiks..hiks..