..:Hamzarblog:..

Hidup atau mengada secara sungguh-sungguh berarti berjuang, dengan keringat dan darah, dan bukan hanya sekedar hidup [KIERKEGAARD]”; Bahasa adalah “sangkar ada”. Kenyataan tidak tinggal di luar melainkan bersemayam dalam bahasa “[HEIDEGGER]”; Hidup adalah insting atas pertumbuhan, kekekalan dan pertambahan kuasa. Hidup adalah kehendak untuk penguasaan. Hidup bukan sebagai proses biologis, melainkan sebagai suatu yang mengalir, meretas, dan tidak tunduk pada apapun yang mematikan gerak hidup “[NIETZSCHE]”; Keberadaan diri pada kenyataannya tergantung atas tindakan, pengharapan dan hasrat. Manusia yang tidak mempunyai tiga hal tersebut, hidupnya hampa. Keberadaan kita bergantung pada adanya hasrat-hasrat dan tindakan-tindakan. Ketiadaan dari hal-hal tersebut membuat hidup kita lesu dan hampa “[MUH. IQBAL]

Friday, April 20, 2007

Obat dari Sahabat

Sudah empat hari ini aku sakit. Pada hari pertama aku merasakan betapa sepinya hidup ini, tidak ada yang menemaniku apalagi merawatku. Aku pun kembali tersadar betapa berartinya kesehatan dan betapa berartinya kebersamaan. Rasa sakit yang aku alami bukan sekedar demam tinggi disekujur tubuhku, namun rasa sakit yang datang oleh rasa sepi. Rasa sakit yang diakibatkan oleh penyakit tidak ada apa-apanya bila dibandingkan rasa sakit yang diakibatkan oleh rasa sepi.

Pada hari kedua, rasa sepi itu pun mulai sirna. Bukan karena ada yang datang menjengukku, namun karena ada beberapa bungkus obat dan vitamin yang dikirim oleh tiga orang sahabatku. Tak hanya itu, pada hari ketiga seorang sahabat memberiku sekaleng susu. Terimakasihku pada mereka yang telah menyisihkan uangnya untuk membeli obat, vitamin, dan sekaleng susu untukku, betapa bahagianya diriku. Betapa nikmatnya persahabatan dan persaudaran yang tulus.

Aku merasa, bukan obat dan vitamin yang telah menyembuhkanku, bukan pula sekaleng susu yang telah memulihkan kesehatanku. Tapi doa, perhatian dan kasih sayang dari para sahabat lah yang telah membuatku kembali sehat. Bukan pahitnya obat dan bukan pula manisnya susu yang aku rasakan. Yang aku rasakan adalah, dengan hati bagaimana obat, vitamin dan sekaleng susu itu diserahkan padaku!!!

9 Komentar:

    • At 9:46 AM, Anonymous Anonymous said…

      memang sahabat itu sangat berarti buat kita...btw, sekarang aku gak punya sahabat tapi temen banyak...hiks..hiks..

       
    • At 10:31 AM, Blogger nggapriel said…

      Sahabat, teman, ... Semmoga cepat sembuh yaaaaaaa ^_^

       
    • At 7:25 PM, Blogger pyuriko said…

      Syafakallah... :)
      Semoga lekas sembuh....

       
    • At 12:12 AM, Anonymous Anonymous said…

      ass. gmana khabarnya ustat? dah sembuh pa blum, lama ndak jumpa, kapan kajian lagi? tiga minggu ndak katemu bikin spirit turun drastis. itulah fungsi sahabat pemberi motovasi, semoga tetap bersemangat.

       
    • At 12:13 AM, Anonymous Anonymous said…

      ass. gmana khabarnya ustat? dah sembuh pa blum, lama ndak jumpa, kapan kajian lagi? tiga minggu ndak katemu bikin spirit turun drastis. itulah fungsi sahabat pemberi motovasi, semoga tetap bersemangat.

       
    • At 12:13 AM, Anonymous Anonymous said…

      ass. gmana khabarnya ustat? dah sembuh pa blum, lama ndak jumpa, kapan kajian lagi? tiga minggu ndak katemu bikin spirit turun drastis. itulah fungsi sahabat pemberi motovasi, semoga tetap bersemangat.

       
    • At 10:03 PM, Anonymous Anonymous said…

      ass. gmana kbarnya? baik2 aja khan? saya ada saran gimana kalo di blog ta ada panduan untuk membuatnya biar temen2 yang gak punya bisa belajar tuk buat.

       
    • At 10:40 PM, Anonymous Anonymous said…

      ya, ia lari meninggalkan kita. tak menyisakan ruang-ruang bagi kebersamaan, entah itu sesaat. satu menit...aja! sungguh engkau kejam terhadapku!!!
      namun aku sendiri tak berhenti berpikir, kok kekejamanmu membuatku luluh, rindumu membuatku lemah, kasih sayangmu menjadikan aku.........? ah, aku telalu terobsesi dengan diri ku sendiri, ketaksadaranku menjadikan aku egois menghadapimu...! atau adakah kesadaran itu? jangan-jangan ia cuma sebuah mimpi, atau ia merupakan wangsit yang hadir kemudian esok jadi kenyataan!
      cuih..ternyata engkau tidak lebih dari penjerat, engkau laksana laba-laba afrika, menjerat, membunuh, dan menginjak-injak kedirianku.
      sungguh, engkau telah menjeratku.

       
    • At 10:52 PM, Anonymous Anonymous said…

      apabila kita bijaksana menghadapi hidup ini, membuat satu pilihan dan di kemudian hari pilihan kita menjadikan kita ragu, ragu akan benarnya sebuah pilihan. maka, engkau harus berteriak............................................................!!!! ALLAHU AKBAR!!! aku pengecut dengan diri ku sendiri, kemanakah idealisme itu berlari, masih adakah waktu untuk mengejarnya, atau mungkin semua sudah terlambat? walaupun kita sadar bahwa kita makhluk lemah, yang dipenuhi dinamika, naik-turunnya sspirit. tapi saya yakin usaha kita sampai, kalaupun tidak usahalah sampai engkau benar-benar yakin agar tak seorang pun mampu menggoyahkan!!

       
    • Post a Comment